RSS

Minggu, 15 Februari 2015

Anak Gue Dapat Gratisan

Anak kami, Thea, memberi kejutan manis saat menerima raport sementer ganjil kemarin. Anak pertama kami yang baru kelas 1 SD itu ternyata menyabet rangking satu.

Wow! Saya terlambat menerima kabar gembira ini karena tidak menyaksikan langsung. Papanya yang menghadiri penerimaan raport, karena saya sibuk di kantor.

"Mama, emangnya aku menang lomba apa? Kok dapat piagam," tanya si kriting, nama panggilan sayang di rumah.

Dalam persepsi Thea, kalau mendapat hadiah, pasti menang lomba mewarnai, menari, membaca kitab suci, dan lomba senam. Maklum saja dia pernah mendapat piala karena menang lomba senam.

Dengan senyum yang lebar saya menjelaskan kepadanya piagam yang dia terima merupakan penghargaan yang diberikan sekolah kepadanya karena Thea rajin belajar. Juara satu merupakan kejutan bagi kami orangtua.

Meskipun kami tidak menuntut harus juara, karena kami sepakat untuk memberikan kesempatan dia untuk berproses sesuai dengan kemampuannya. Saya dan papannya cukup banga dengan kemampuan belajarnya.

Sebagai penghargaan, sekolah memberikan beasiswa kepada anak kami. Berupa gratis SPP (Sumbangan Pengembangan Pendidikan) dan buku paket selama semester genap.

Salut melihat anak kami yang baru berumur 6, 6 tahun sudah mendapat beasiswa. Karena apabila di bandingan dengan saya dan papanya, baru mendapat beasiswa ketika sudah SMA dan kuliah.

Cara saya mendampingi Thea belajar tidak jauh berbeda dengan orangtua pada umumnya. Saya duduk di sampingnya ketika dia mengerjakan PR (pekerjaan Rumah).

Namun hal yang paling saya tekankan dalam mendampingi dia dalam belajar, kemandirian dan tanggung jawabnya. Sesulit apapun PR-nya saya tidak akan mengerjakan untuk dia.

Sebagai contoh ketika ada PR prakarya, mereka ditugaskan membuat gambar jeruk dari perpaduan beras dan kacang hijau. Saya hanya menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan.

Sedangkan untuk membuat lingkaran gambar jeruk, menempel beras, dan kacang hijau, dia lakukan sendiri. Beras diberi warna oranye menggunakan pewarna makanan dan dia lakukan sendiri.

Sementara kacang hijau di gunakan sebagai daun dan tangkai untuk gambar jeruk. Bahan-bahan tadi direkatkan dengan lem.

Saat dia mengerjakan gambar buah jeruknya, saya duduk di sampingnya sambil sekali-kali melirik pekerjaannya. Walaupun hasilnya miring sana-sini dan tidak rapi, tetapi dia banga dengan hasil karyanya sendiri.

Ketika ulangan harian dan ulangan umum, saya mendampinginya mempelajari materi dan membuat beberapa soal latihan. Tujuannya agar membiasakan dia dalam mengerjakan soal-soal ulangan.